Jika ayahmu sempat menulis puisi

kau tahu aku ada
Nak…
dekat, meski tak kau rasa

aku tak akan jauh
Nak…
meski tak lagi bisa kau sentuh

pada bening yang berkumpul di mata
pada detak jantung yang meronta
pada aliran nadi dan vena
atau bisikan jiwamu yang lara
Nak…
aku di sana

usah kau cari
Nak…
aku tak benar-benar pergi

di sini
Nak…
dalam kedamaian hatimu
aku menyepi

– S –
(dari 1 April 2014)
seorang rekan kerja, jurnalis kawakan yang hebat, wafat
meninggalkan seorang istri dan empat anak yang masih kecil
*waktu itu, berharap puisi ini bisa memeluk mereka yang kehilangan*