sudah kucari-cari, S,
semalam, di antara rintik hujan,
ramai suara jalanan, salak anjing, dan bising kucing kawin di atap kamar
juga sepagian, di antara bau matahari pada bantal
yang baru diangkat dari jemuran
tapi tak ketemu
sudah berapa lama, S, kira-kira…
sejak aku perlahan-lahan kehilangan
ke mana lagi, S, harus kucari diriku sendiri?
– S –
mereka bilang anak itu gila
suka tertawa
mengejar angsa hingga senja merona
ada cacing menari-nari di kakinya
lalu marah
tangannya dipukul-pukul ke tanah
tapi tidak sakit katanya
mereka bilang anak itu gila
padahal dia tahu perkalian dua belas dengan tiga puluh lima
dibuatnya pesawat
diterbangkannya ke angkasa
lihat!
lihat!
anak itu gila
bukan
lalu bodoh?
dia pintar
lalu kenapa?
dilemparnya ranting bercabang
di sini kau lihat
padahal dia di sana
– S –
kau tawarkan kemeriahan tahun baru
sementara kami masih dijejali duka yang tak kalah baru
terlalu dini, kawan
pergi saja
bawa serta gegap gempitamu
dan suruh tahun baru datang lain waktu
– S –
Singgah Sejenak 